♥ Taubat ♥







Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Ubaid bin Umair berkata: "Adam a.s. berkata: "Ya Robbi, Engkau telah memenangkan Iblis atasku sehingga aku tidak dapat mengelakkan diri padanya k...ecuali dengan pertolonganMu." Firman Allah s.w.t.: "Tiada lahir seorang anak keturunanmu melainkan telah aku datangkan kepadanya yang menjaganya dari tipu daya iblis, dan dari jin-jin yang jahat." Adam berkata: "Tambahkan bagiku." Jawab Allah s.w.t.: "Aku beri pahala setiap hasanat sepuluh lipat ganda dan ada harapan ditambah, sedang kejahatan satu lawan satu, dan ada harapan dihapuskan." Adam berkata: "Tambahkan bagiku." Firman Allah s.w.t.: "Taubat tetap diterima selama roh dikandung badan." Adam berkata: "Tambahkan bagiku." Firman Allah s.w.t.: "Qul ya ibadziyal ladzina asrafu ala anfusihim lataq nathu min rahmatillahi innallaha yagh firudzdzunuha jami'a, in nahu hauwal ghafururrahiem." Yang bermaksud: "(Katakanlah: Hai hambaKu yang telah memboros dari menggunakan masa hidup untuk amal yang tidak berguna) kamu jangan putus harapan dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah dapat mengampunkan semua dosa, sesungguhnya Allah maha pengampun lagi penyayang.)"

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Abbas r.a. berkata: "Bahawasanya Wahsyi yang membunuh Hamzah r.a., pakcik Rasulullah s.a.w. menulis surat kepada Rasulullah s.a.w. dari Mekkah: "Sesungguhnya saya ingin masuk Islam tetapi terhalang oleh ayat (Yang berbunyi): Walladzina laa yad-una Allahi ilahanakhoro, wala yaqtuluna nafsallati harramallahu illa bilhaqqi walla yaznun, waman yaf'al dzalika yaiqa atsaamaa. (Yang bermaksud) Dan mereka yang tidak mempersekutukan Allah dengan tuhan yang lain dan tidak membunuh jiwa yang telah diharamkan Allah kecuali dengan hak dan tidak berzina, dan siapa yang berbuat itu maka ia menanggung dosa-dosa. Sedang saya telah berbuat semua itu, maka apakah ada jalan bagiku untuk taubat?"

Maka turun ayat yang berbunyi: "Illa man taba waamana wa amila amalan salihin fa ula ika yubaddilullahu sayyiantihim hasanaat." (Yang bermaksud): Kecuali orang yang taubat dan beriman soleh, maka untuk mereka Allah akan menggantikan dosa-dosa mereka dengan hasanat.

Maka Nabi Muhammad s.a.w. mengirim ayat tersebut kepada Wahsyi lalu dijawab oleh Wahsyi: "Bahawa didalam ayat ini ada syarat iaitu harus beramal soleh, sedang saya belum tahu apakah dapat melakukan amal soleh atau tidak." Maka turun ayat (Yang berbunyi): "Inna Allah la yagh firu yusyroka bihi wayaghfiru ma dunia dzalika liman yasya'u." (Yang bermaksud): "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni pada siapa yang mempersekutukanNya dan mengampuni semua dosa selain syirik itu, bagi siapa yang dikehendakiNya."

Ayat ini dikirimkan kepada Wahsyi. Jawab Wahsyi: "Didalam ayat ini juga ada syarat dan saya tidak mengetahui apakah Allah s.w.t. hendak mengampuni saya atau tidak." Maka turun ayat (Yang berbunyi): "Qul ya ibadiyalladzina ala antusikum, laa' taqnathu min rahmatillahi innallah yagh firudz dzunuba jami a innahu huwal ghafurrahiem." (Yang bermaksud): "Katakanlah: Hai hambaKu yang telah memboros diri, janganlah kamu putus harapan dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah dapat mengampuni semua dosa, sungguh Allah maha pengampun lagi penyayang.

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Sufyan berkata: "Muhammad bin Abdulrahman Assulami menulis surat kepadaku: Ayahku menceritakan kepadaku: Saya duduk dekat Nabi Muhammad s.a.w. diMadinah, lalu ada seorang diantara mereka berkata: Saya telah mendengar Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: Siapa yang taubat sebelum mati setengah hari, maka Allah s.w.t. memaafkan padanya. Lalu saya bertanya: Benarkah kau mendengar Nabi Muhammad s.a.w. bersabda demikian? Jawabnya: Ya. Tiba-tiba ada lain sahabt berkata: Saya telah mendengar Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: Siapa taubat sebelum matinya sekira sesaat, maka Allah s.w.t. memaafkan baginya. Kemudian ada yang lain berkata: Saya telah mendengar Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: Siapa taubat sebelum tercabut nyawa dari tenggoroknya maka Allah s.w.t. memaafkan baginya."

Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad bin Mutharrif berkata: "Allah s.w.t. berfirman: Amboi, anak Adam berbuat dosa lalu minta ampun, maka Aku ampunkan tetapi kemudian ia mengulangi dosanya lalu minta ampun, maka Aku ampunkan, amboi kasihan, ia tidak dapat meninggalkan dosanya tetapi ia pula tidak putus harapan dari rahmatKu, hai para MalaikatKu, Aku persaksikan kepada kamu bahawa Aku telah mengampuni baginya."

Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Al-a'masy dari seorang dari Mughits bin Sumai berkata: "Ada seorang pada ummat-ummat yang dahulu, ia selalu berbuat maksiat, maka pada suatu hari ketika ia sedang berjalan, teringat pada perbuatan-perbuatannya yang lalu, maka ia berdoa: Allahumma ghufranaka (Yang bermaksud) Ya Allah, aku harap ampunanMu sebanyak tiga kali, mendadak ia mati, maka Allah s.w.t. mengampuni baginya."

Muhammad bin Ajlan dari Makhul berkata: "Saya mendapat keterangan bahawa Nabi Ibrahim a.s. ketika diperlihatkan oleh Allah s.w.t. alam malakut dilangit, ia melihat hamba Allah dibumi yang sedang berzina, maka ia berdoa sehingga binasalah hamba itu, kemudian ia melihat orang yang sedang mencuri, maka ia berdoa sehingga dibinasakan oleh Allah s.w.t., lalu Allah s.w.t. berkata kepadanya: "Ya Ibrahim, biarkan urusan hambaKu kerana hambaKu itu diantara ia bertaubat maka Aku memaafkan atau akan melahirkan turunan yang ibadat kepadaKu atau ia memang celaka, maka untuknya telah tersedia jahannam untuk tempatnya dihari kemudian."

Abul-Laits berkata: "Berita ini sebagai dalil bahawa seorang hamba bila bertaubat maka Allah s.w.t. menerima taubatnya dan mengampuninya, kerana itu seharusnya manusia tidak putus harapan dari rahmat Allah s.w.t. Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Innahu layaiasu min rouhillah illal qaumul kafirun." (Yang bermaksud) "Sesungguhnya tidak akan patah dari rahmat Allah kecuali kaum yang kafir."

Di lain ayat pula berbunyi: "Wahuwalladzi yaqbalut taubata an ibadihi waya'fu annissanyyi ati." (Yang Bermaksud): " Dialah Allah yang menerima taubat hamba-hambaNya dan memaafkan perbuatan-perbuatan yang jelek (dosa): (Surah: Assuya ayat 25)

Maka seharusnya bagi seorang yang sempurna akal bertaubat pada tiap waktu supaya tidak tergolong pada orang-orang yang dalam derhaka, sebab seorang yang selalu bertaubat tidak dianggap selalu didalam dosa meskipun ia mengulangi dosa itu sehari sampai tujuh puluh kali, sebagaimana riwayat Abubakar Assidiq r.a. dari Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak dianggap terus menerus berbuat dosa orang yang selalu membaca istighfar (minta ampun) meskipun ia mengulangi dalam sehari tujuh puluh kali. Rasulullah s.a.w. juga bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya saya bertaubat kepada Allah tiap hari seratus kali."

Ali bin Abi Talib r.a. berkata: "Saya bila mendengar langsung dari Rasulullah s.a.w. maka saya pergunakan dan bila diberitahu oleh lain orang maka saya sumpah jika ia berani sumpah saya percaya. Abu bakar r.a berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak seorang hamba yang berdosa kemudian ia wudhu dengan sempurna kemudian sembahyang dua rakaat dan membaca istisgfar (minta ampun) kepada Allah melainkan diampunkan oleh Allah baginya. Kemudian Rasulullah s.a.w. membaca ayat (Yang berbunyi): "Wa man ya'mal su'an yadh lim nafsa hu tsumma yas tagh firillah yajidillaha ghafura rahiema. (Yang bermaksud): Dan siapa berbuat kejahatan atau aniaya pada diri sendiri kemudian membaca istighfar (minta ampun) pasti akan mendapatkan Allah maha pengampun lagi penyayang."
FACEBOOK COMMENT!